Wednesday, June 27, 2012

Budaya Betawi


B. SUKU BETAWI

1. IDE ATAU GAGASAN

Suku Betawi berasal dari hasil kawin antaretnis dan bangsa masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Bali, Bugis, Ambon, dan Melayu, serta suku-suku pendatang seperti Arab, India, Tionghoa, dan Eropa.

Kata Betawi berasal dari kata Batavia, yaitu nama lama Jakarta pada masa Hindia Belanda.
Pada tahun 1930, kategori orang Betawi sebelumnya tidak pernah ada justru muncul sebagai kategori baru dalam data sensus pada tahun tersebut. Jumlah orang Betawi sebanyak 778.593jiwa dan menjadi mayoritas penduduk Batavia waktu itu.
Antropolog Universitas Indonesia lainnya, Prof.Dr.Parsudi Suparlan menyatakan, kesadaran sebagai orang Betawi pada awal pembentukkan kelompok etnis itu belum juga mengakar. Dalam pergaulan sehari-hari, mereka lebih sering menyebut diri berdasarkan lokalitas tempat tinggal mereka, seperti orang Kemayoran, orang Senen, atau orang Rawabelong.

Pengakuan terhadap adanya orang Betawi sebagai sebuah kelompok etnis dan sebagai satuan sosial dan politik dalam lingkup lebih luas, yakni Hindia Belanda, baru muncul pada tahun 1923, saat Husni Thamrin, tokoh masyarakat Betawi mendirikan Perkoempoelan Kaoem Betawi. baru pada waktu itu pula segenap orang Betawi sadar mereka merupakan sebuah golongan, yakni golongan orang Betawi.

Pada tahun 1961, suku Betawi mencakup kurang lebih 22,9 persen dari antara 2,9 juta penduduk jakarta waktu itu. Mereka semakin terdesak ke pinggiran, bahkan ramai-ramai digusur dan tergusur ke luar Jakarta. Proses asimilasi dari berbagai suku yang ada di Indonesia hingga kini terus berlangsung dan melalui proses panjang itulah suku Betawi hadir di bumi nusantara.

2. AKTIVITAS

Di Jakarta, orang Betawi sebelum era pembangunan orde baru, terbagi atas beberapa profesi menurut lingkup wilayah (kampung) mereka masing-masing. Misalnya di kampung kemanggisan dan sekitaran Rawabelong banyak dijumpai petani kembang (anggrek, kamboja, jepang, dan lain-lain). Dan secara umum banyak menjadi guru, pengajar, dan pendidik semisal K.H.Junaedi, K.H.Suit, dan lain-lain. Profesi pedagang, pembatik juga banyak dilakoni oleh kaum Betawi. Petani dan pekebun juga dilakoni oleh warga Kemanggisan.

Orang Kuningan terkenal dengan peternak sapi perah. Mandor, bek, jagoan silat banyak dijumpai di Rawabelong. Di kampung Pasebean banyak dijumpai profesi guru, pengajar, udztad, dan profesi pedagang eceran. Sedangkan warga Tebet aslinya adalah warga gusuran Senayan, karena saat itu Ganefonya Bung Karno menyebabkan warga Betawi eksodus ke Tebet dan sekitarnya untuk terpaksa memuluskan pembuatan kompleks olahraga Gelora Bung Karno yang kita kenal sekarang.

3. BENDA ATAU WUJUD FISIK

Ciri khas benda atau wujud fisik dari suku Betawi antara lain :
Rumah Adat Betawi

Alat musik Tanjidor

Ondel-Ondel

Tari Cokek

Makanan khas betawi (soto betawi)


Baju khas Betawi


Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Betawi

0 comments:

Post a Comment